Hari Ahad, 28/09/2014 kemarin, MIFTA kembali punya hajatan, yaitu OpenERP (Odoo) Functional Training, yang dikemas dalam bentuk workshop. Acara yang digelar di Hotel Amaris Pancoran ini merupakan kolaborasi antara MIFTA dan Iqra Consulting (Totalindo Group). Tema dari workshop kali ini adalah “Memahami dan Memanfaatkan Fitur-fitur Penting Odoo untuk Meningkatkan Keuntungan Perusahaan.” Kegiatan ini selain dihadiri oleh pengurus, beberapa anggota dan calon anggota MIFTA, juga diikuti oleh praktisi dan utusan perusahaan.
Sesuai dengan tema yang ditawarkan, memang workshop kali ini benar-benar membedah tidak hanya pada aspek teknis software/programming dalam Odoo, akan tetapi peserta sejak awal di ajak untuk memahami konsep ERP secara umum. Mengapa ERP menjadi kebutuhan sebuah perusahaan saat ini, tidak hanya oleh perusahaan besar, akan tetapi juga oleh UMKM yang sejatinya juga harus mulai mengimplementasikan ERP ini. Mengingat persaingan global sudah tidak bias dibendung lagi. Oleh karena itu, maka solusi ERP yang selama ini identik dengan mahal dan rumit, harus dirubah paradigmanya. Bahwa ERP itu terjangkau (baca: murah) dan mudah untuk di implementasikan. Dalam kerangka itu, maka peserta juga diajak mencermati dan membandingkin solusi yang ditawarkan oleh vendor-vendor ERP yang terkenal, dengan harga yang menjulang dilangit dan kerumitan dalam kustomisasi di banding dengan odoo, yang harganya terjangkau dan kemudahan untuk di modifikasi. Bahkan, Odoo mengklaim bahwa modul yang sudah tersedia 70% siap diimplementasikan dan match dengan kebutuhan industri.
Best Practice
Pak Febardi Lompatan, sebagai narasumber kali ini merupakan senior consultant pada Iqra Consulting. Beliau telah memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun, di Arthur Andersen, salah satu big five consulting firm, dan kebetulan mendalami dalam bidang ERP. Hampir semua solusi ERP besar, beliau telah oprek. Dan persis sebagaimana dijelaskan di atas, selain harganya selangit juga, betapa susahnya dalam melakukan kustomisasi disamping itu juga extra charge yang tidak murah juga. Dari berbagai pengalaman itulah, maka dalam kacamata pak Febardi, maka ERP itu bukan hanya domain programmer/system analyst, akan tetapi lebih pada domain konsultan. Sebab keberhasilan penerapan ERP itu tidak hanya terletak pada jalanya aplikasi itu, akan tetapi bagaimana ERP itu menjadikan perusahaan jika tidak cost reduction/cut cost alias melakukan efisiensi, maka perusahaan itu harus growth dalam arti keuntungan meningkat.
Dalam membedah dan membongkar fungsi-fungsi Odoo kali ini, pak Feb, demikian biasanya beliau dipanggil, selalu menyertakan pengalaman alias best practice di setiap industri. Karena menurut beliau, kunci konsultan dan juga dalam mengimplementasikan ERP ini adalah pada best practice di industri sejenis. Meski tidak ada dalam bisnis itu, yang sama persis kebutuhan dan solusinya, akan tetapi jika sudah berpegang pada best practice, maka solusi yang diberikan akan mendekati dengan kebutuhan perusahan. Sehingga dalam hal ini, “jam terbang” seorang konsultan, akan berperan sukses tidaknya dalam implementasi ERP.
Mendukung Pemerintah
Odoo, ini hadir dalam dua versi, yaitu versi komunitas dan versi komersial. Sebagai versi komunitas, tentu saja odoo menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi pegiat opensource. Sebagaimana diketahui, odoo di bangun dengan bahasa python dan database PostgreSQL. Mendengar nama python saja, menjadi momok bagi para programmer pemula, akan tetapi cukup menantang bagi pegiat open source. Maka ini ibarat tantangan yang sekaligus mengantarkan ke “surga” bagi para pegiat opensource. Disamping itu, dengan menggunakan lisensi komunitas, maka secara langsung, kita telah mendukung program pemerintah untuk meningkatkan TKDN (tingkat kandungan dalam negeri). Karena modifikasi/kustomisasi yang dilakukan merupakan kandungan local, karena dikerjakan oleh programmer dalam negeri. Dan ini memiliki prosentase yang cukup signifikan, karena lisensinya GPL.
Dengan memanfaatkan opensource ini, juga akan membantu UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), dalam memanfaatkan teknologi, dan siap bertarung ke arena global. Sehingga pengusaha kita akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri, sekaligus menjadi petarung global. Dan apapun semua itu, MIFTA telah merintis jalan ini. Insha Allah kedepan MIFTA akan menghadirkan sumbangan buat ummat dan negeri ini, lebih baik lagi. (Asih Subagyo)
Tentang Kami:
MIFTA adalah suatu wadah para aktivis muslim yang berkegiatan di bidang Teknologi Informasi baik dari kalangan akademisi, praktisi maupun pemula. Secara normatif MIFTA ditujukan sebagai pemersatu berbagai potensi kemampuan di bidang Teknologi Informasi yang tersebar di antara umat Islam agar dapat digunakan untuk pemberdayaan masyarakat secara umum di segala bidang.
Iqra Consulting adalah perusahaan swasta nasional, yang memliki layanan di bidang ERP, HRIS, CRM, dan KM. Dengan pengalaman pendirinya yang berasal dari berbagai latar belakang dengan spectrum bisnis yang sangat beragam, maka Iqra Consulting akan memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan client dengan berbasis pada best practice industri. Iqra Consulting memberikan layanan kelas dunia dengan harga yang terjangkau.
Leave a Reply